menghadapi pertekaran orang tua

Orang tua bertengkar merupakan sebuah masalah klasik dalam keluarga. Seperti layaknya keluarga normal, pertengkaran itu pasti ada dan hampir setiap keluarga menghadapinya. Namun pertengkaran orang tua bukan menjadi masalah biasa bagi anak remaja, apalagi jika pertengkaran itu terjadi berulangkali. Beberapa cerita cerita remaja yang kadang kita lihat di surat kabar memperlihatkan bagaimana tanggapan remaja terhadap pertengkaran. Yang paling berbahaya jika mereka minggat karena merasa orang tuanya sibuk dengan pertengkaran mereka sendiri.

Padahal, don’t worry guys. Mereka hanya bertengkar biasa. Pada beberapa kasus orang tua, pertengkaran hanyalah sebuah bumbu pernikahan. Akan selalu ada konflik diantara sepasang suami istri, dan setelah konflik itu selesai mereka akan baik dengan sendirinya. Jadi sebagai seorang anak, kalian harus bisa merubah pola pikir. Pertengkaran suami istri tidak seperti pertengkaran sepasang sahabat atau teman. Jika teman bertengkar, kemungkinan berbaikan adalah lima puluh persen, tetapi suami istri bertengkar, kemungkinan baikannya adalah seratus persen karena mereka merupakan sepasang partner yang harus saling mendukung. Jadi jika orang tua kalian bertengkar, biarlah mereka menyelesaikan urusannya sendiri.

Tetapi hati-hati pada beberapa kasus. Kadangkala pertengkaran suami istri bukan masalah klasik jika sudah menyangkut orang atau pihak ketiga dan permasalahan ini sudah berulangkali diperdepatkan. Bisa jadi salah satu dari orang tua kalian tidak setuju dengan hubungan pasangannya dengan pihak ketiga ini, jika begitu ingatlah bahwa mereka sedikit kesusahan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Sebagai seorang anak, layaknya kalian mendamaikan mereka. Namun, pertimbangkan cara yang benar dan perlahan. Orang yang sedang emosi jika dinasehati kadangkala akan semakin menjadi-jadi. Maka carilah saat mereka sedang tenang dan dekati salah satunya yang bermasalah.